JAKARTA – Twitter mengungkapkan, jumlah akun bot dan spam (sampah) di platformnya berjumlah kurang dari 5 persen dari total pengguna mereka.
“Twitter meyakini sudah secara cukup mengungkapkan metodologi yang digunakan untuk menghitung angka ini,” kata Twitter, dikutip dari Reuters, Kamis (25/8/2022).
Diolah dari Antara, pernyataan tersebut dimuat dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat, tertanggal 22 Juni.
Kendati demikian, pihak Twitter sendiri belum memberikan keterangan atas temuan ini.
Diketahui, informasi mengenai akun bot dan spam adalah salah satu faktor yang membuat Elon Musk ingin mundur dari rencana pembelian Twitter senilai 44 miliar dolar AS.
CEO Tesla tersebut, menyatakan bahwa Twitter menyesatkan soal jumlah akun bot dan sampah di platformnya.
Kini, Twitter dan Elon Musk masing-masing mengajukan tuntutan ke pengadilan di AS terkait pembelian perusahaan.
(amj)