JAKARTA – Ada lima penyebab kiamat yang mungkin terjadi di masa depat menurut para ilmuwan, mulai dari kehancuran ekologis hingga krisis iklim.
Kiamat dinilai berpotensi terjadi dengan berbagai faktor. Saat ini, beberapa teknologi juga dianggap bisa mengakibatkan hancurnya Bumi.
Jika teknologi dan keadaan alam tidak dapat terkontrol dengan baik, bukan tidak mungkin kiamat terjadi lebih cepat. Berikut ini, lima penyebab kiamat menurut para ilmuwan, seperti dirangkum dari berbagai sumber.
1. Kehancuran Ekologis
Ekosistem dunia bergantung pada keseimbangan yang kini sudah mulai terganggu, seperti yang terlihat mulai dari krisis iklim hingga kepunahan jenis hewan.
Contoh dari gangguan ekosistem, salah satunya penurunan populasi lebah yang menyebabkan rendahnya penyerbukan pada tanaman. Hal ini, memiliki efek domino terhadap aspek lain, pada akhirnya bermuara pada kehancuran ekologis.
Kemudian, runtuhnya sistem ekologis akan menjerumuskan umat manusia ke dalam era kekacauan, dengan konsekuensi yang berpotensi kiamat.
2. Letusan Super Gunung Berapi
Sejumlah ilmuwan percaya, letusan gunung berapi super benar-benar dapat mengakhiri dunia. Tetapi, terdapat syarat agar letusan gunung berapi super dapat menyebabkan kiamat, yakni muntahan lava dan awan panas dahsyat, yang meliputi area sekitar 1.000 kilometer persegi.
Letusan gunung berapi dahsyat sendiri, tidak hanya menghancurkan sebagian besar permukaan Bumi, namun juga akan menimbulkan cukup banyak debu dan kotoran untuk mengaburkan Matahari dan mencemari Atmosfer.
3. Asteroid
NASA telah mendeteksi ada sekitar ribuan asteroid yang melewati Tata Surya . Ribuan Asteroid tersebut dapat berpotensi menghantam Bumi.
Para peneliti percaya, sekali setiap 20 juta tahun atau lebih, sebuah asteroid yang panjangnya melebihi lima kilometer membuat dampak pada Bumi.
Asteroid yang menghantam Bumi melepaskan energi yang setara dengan 100 ribu kali bom terbesar yang diledakkan oleh Manusia. Jenis tumbukan ini, bisa menghancurkan sebuah negara.
Jika mendarat di lautan, menciptakan gelombang pasang yang belum pernah terjadi sebelumnya yang akan menyapu sebagian besar daratan.